Selasa, 22 Maret 2011

KULTUR JARINGAN

Kultur jaringan adalah suatu metode untuk mengisolasi bagian dari tanaman seperti sekelompok sel atau jaringan yang ditumbuhkan dengan kondisi aseptik, sehingga bagian tanaman tersebut dapat memperbanyak diri tumbuh menjadi tanaman lengkap kembali.Teknik kultur jaringan memanfaatkan prinsip perbanyakan tumbuhan secara vegetatif. Berbeda dari teknik perbanyakan tumbuhan secara konvensional, teknik kultur jaringan dilakukan dalam kondisi aseptik di dalam botol kultur dengan medium dan kondisi tertentu.Karena itu teknik ini sering kali disebut kultur in vitro. Dikatakan in vitro (bahasa Latin), berarti "di dalam kaca" karena jaringan tersebut dibiakkan di dalam botol kultur dengan medium dan kondisi tertentu. Teori dasar dari kultur in vitro ini adalah Totipotensi. Teori ini mempercayai bahwa setiap bagian tanaman dapat berkembang biak karena seluruh bagian tanaman terdiri atas jaringan-jaringan hidup. Oleh karena itu, semua organisme baru yang berhasil ditumbuhkan akan memiliki sifat yang sama persis dengan induknya.

Kultur jaringan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Kultur Jaringan Tanaman
Kultur jaringan adalah suatu metode untuk mengisolasi bagian dari tanaman seperti sekelompok sel atau jaringan yang ditumbuhkan dengan kondisi aseptik, sehingga bagian tanaman tersebut dapat memperbanyak diri tumbuh menjadi tanaman lengkap kembali.

Prinsip

Teknik kultur jaringan memanfaatkan prinsip perbanyakan tumbuhan secara vegetatif.[1] Berbeda dari teknik perbanyakan tumbuhan secara konvensional, teknik kultur jaringan dilakukan dalam kondisi aseptik di dalam botol kultur dengan medium dan kondisi tertentu. Karena itu teknik ini sering kali disebut kultur in vitro. Dikatakan in vitro (bahasa Latin), berarti "di dalam kaca" karena jaringan tersebut dibiakkan di dalam botol kultur dengan medium dan kondisi tertentu. Teori dasar dari kultur in vitro ini adalah Totipotensi. Teori ini mempercayai bahwa setiap bagian tanaman dapat berkembang biak karena seluruh bagian tanaman terdiri atas jaringan-jaringan hidup. Oleh karena itu, semua organisme baru yang berhasil ditumbuhkan akan memiliki sifat yang sama persis dengan induknya.

Prasyarat

Pelaksanaan teknik ini memerlukan berbagai prasyarat untuk mendukung kehidupan jaringan yang dibiakkan. Hal yang paling esensial adalah wadah dan media tumbuh yang steri Media adalah tempat bagi jaringan untuk tumbuh dan mengambil nutrisi yang mendukung kehidupan jaringan. Media tumbuh menyediakan berbagai bahan yang diperlukan jaringan untuk hidup dan memperbanyak dirinya.

Media

Ada dua penggolongan media tumbuh: media padat dan media cair.  Media padat pada umumnya berupa padatan gel, seperti agar, dimana nutrisi dicampurkan pada agar. Media cair adalah nutrisi yang dilarutkan di air. Media cair dapat bersifat tenang atau dalam kondisi selalu bergerak, tergantung kebutuhan. Komposisi media yang digunakan dalam kultur jaringan dapat berbeda komposisinya. Perbedaan komposisi media dapat mengakibatkan perbedaan pertumbuhan dan perkembangan eksplan yang ditumbuhkan secara in vitro. Media Murashige dan Skoog (MS) sering digunakan karena cukup memenuhi unsur hara makro, mikro dan vitamin untuk pertumbuhan tanaman.
Nutrien yang tersedia di media berguna untuk metabolisme, dan vitamin pada media dibutuhkan oleh organisme dalam jumlah sedikit untuk regulasi. Pada media MS, tidak terdapat zat pengatur tumbuh (ZPT) oleh karena itu ZPT ditambahkan pada media (eksogen). ZPT atau hormon tumbuhan berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Interaksi dan keseimbangan antara ZPT yang diberikan dalam media (eksogen) dan yang diproduksi oleh sel secara endogen menentukan arah perkembangan suatu kultur.[7][8]
Penambahan hormon tumbuhan atau zat pengatur tumbuh pada jaringan parenkim dapat mengembalikan jaringan ini menjadi meristematik kembali dan berkembang menjadi jaringan adventif tempat pucuk, tunas, akar maupun daun pada lokasi yang tidak semestinya.  Proses ini dikenal dengan peristiwa dediferensiasi. Dediferensiasi ditandai dengan peningkatan aktivitas pembelahan, pembesaran sel, dan perkembangan jaringan.

Metode

Metode perbanyakan tanaman secara in vitro dapat dilakukan melalui tiga cara, yaitu melalui perbanyakan tunas dari mata tunas apikal, melalui pembentukan tunas adventif, dan embriogenesis somatik, baik secara langsung maupun melalui tahap pembentukan kalus. Ada beberapa tipe jaringan yang digunakan sebagai eksplan dalam pengerjaan kultur jaringan. Pertama adalah jaringan muda yang belum mengalami diferensiasi dan masih aktif membelah (meristematik) sehingga memiliki kemampuan regenerasi yang tinggi.Jaringan tipe pertama ini biasa ditemukan pada tunas apikal, tunas aksiler, bagian tepi daun, ujung akar, maupun kambium batang. Tipe jaringan yang kedua adalah jaringan parenkima, yaitu jaringan penyusun tanaman muda yang sudah mengalami diferensiasi dan menjalankan fungsinya. Contoh jaringan tersebut adalah jaringan daun yang sudah berfotosintesis dan jaringan batang atau akar yang berfungsi sebagai tempat cadangan makanan.Lihat pula

Senin, 14 Maret 2011

OKULASI

Mengenten atau Penyambungan (Grafting) serta Okulasi atau Penempelan Mata Tunas (Budding) merupakan teknik perbanyak tanaman yang dilakukan secara vegetatif. Selain kedua teknik ini masih ada teknik-teknik yang lain seperti Mencangkok (Air Layering) dan Perundukan Tanaman (Ground Layering). Pada teknik perbanyakan secara Grafting perlu disediakan bagian tanaman sebagai calon batang atas dan bagian tanaman sebagai calon batang bawah (dari tanaman sejenis). Umumnya calon batang atas adalah tanaman yang produksinya diutamakan sedangkan batang bawah adalah batang yang memiliki ketahanan terhadap faktor lingkungan seperti kekeringan dan lain sebagainya. Untuk penyambungan, calon batang bawah dipotong berbentuk huruf v sedangkan batang atasnya dipotong menyerong kiri-kanan agar dapat diselipkan secara tepat pada batang bawah. Setelah diselipkan secara tepat, sambungan ini lalu di ikat membentuk satu tanaman utuh. Tanaman sambungan dibiarkan hingga tumbuh menyatu dan siap untuk ditanam di lapangan. Pada teknik okulasi, mata tunas (mata tempel) harus diambil dari tanaman yang memiliki pertumbuhan yang baik, sehat serta cukup umur untuk diambil sebagai mata entres, mata tunas diambil dari cabang yang tumbuh keatas (tunas air), yang merupakan cabang-cabang muda dari bagian yang telah dewasa, sedangkan untuk batang bawah, umur batang bawah harus sama dengan umur cabang mata entres. Batang bawah berasal dari tanaman yang ditanam dari biji dan sebaiknya telah berumur 3-4 bulan, sedangkan batang atas diambil dari pohon yang berumur 1 bulan menjelang berbunga, atau dari cabang yang telah berumur 10 bulan. Mata tunas yang diambil adalah yang belum keluar mata tunasnya. Mata tunas sebagai calon bagian atas tanaman diambil dengan cara dipotong membentuk kubus (jangan sampai mata tunasnya rusak). Calon batang bawah juga dipotong (dikelupas/disayat kulitnya seukuran calon mata tunas) agar nantinya dapat ditempel secara tepat. Mata tunas kemudian ditempelkan secara tepat pada calon batang bawah lalu di ikat bagian atas dan bagian bawahnya sehingga air ataupun udara tidak dapat masuk. Setelah mata tunas tumbuh maka tanaman dapat dipindahkan ke lapangan. Jika terdapat percabangan pada bagian atas tanaman (diatas daerah penempelan) maka cabang tersebut dipotong sehingga yang berkembang adalah cabang atas hasil penempelan. Keuntungan dari mengenten ataupun okulasi diantaranya tanaman dapat berproduksi lebih cepat, hasil produksi dapat sesuai dengan keinginan tergantung batang atas yang digunakan. Sebagai contoh anda memiliki dua jenis rambutan, ada yang rasanya manis tetapi tidak tahan terhadap genangan air (akar membusuk) dan disisi lain ada rambutan yang masam namun tahan terhadap genangan air. Jenis ini dapat dipadukan, bagian atas tanaman dipilih yang rasanya manis dan bagian bawah dipilih yang tahan genangan air sehingga dapat dihasilkan rambutan yang manis dan tahan pada daerah yang tergenang.

Pengelolaan bahan stek untuk transportasi jarak jauh.

Bahan stek merupakan potongan organ tanaman induk yang dijadikan stek, organ yang digunakan bisa saja batang, ranting, cabang, daun, dan akar. Organ yang dipergunakan untuk stek adalah organ vegetatif tanaman yang terdiri dari : sel somatik penyusun tubuh. Karena pada bagian sel-sel meristem masih giat membelah maka dari organ ini diharapkan nantinya muncul organ-organ baru yang belum dimiliki oleh bahan stek.
            Pada umumnya bahan-bahan stek diperoleh jauh dari tempat pelaksanaan penyetekan, selama pengangkutan ke tempat pelaksanaan stek terjadi hal-hal yang dapat menurunkan tingkat kesegaran bahan stek yang kadang-kadangdapat menurunkan keberhasilan penyetekan. Untuk memperoleh bahan stek yang tetap segar sampai ketempat tujuan, bahan stek harus diberlakukan sedemikian rupa sehingga kelembapan udara disekitar bahan tetap tinggi (RH 80-90 %), akan tetapi bahan juga tidak boleh tenggelam didalam cairan, karena bahan stek juga butuh bernafas (Respirasi)
            Pada dasarnya bahan tanaman induk yang dipetik dalam keadaan segar, proses respirasi dan transpirasi pada tanaman tersebut masih berlangsung. Respirasi adalah pernafasan dan perombakan yang menghasilkan energi atau reaksi oksidasi-reduksi yaitu senyawa substrat dioksidasi menjadi CO2 sedangkan O2 yang diserap membentuk H2O. Laju respirasi pada tanaman dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:
  1. Ketersediaan substrat dalam bentuk pati, fruktosa atau gula rendah, maka laju respirasi rendah
  2. Ketersediaan oksigen, pasokan O2 mempengaruhi respirasi, tetapi perannya sangat berbeda
  3. Suhu, pada tingkat laju kenaikan suhu dapat meningkatkan respirasi
  4. Jenis dan umur tanaman
Transpirasi adalah proses kehilangan air dalam bentuk uap dari jaringan tumbihan melalui stomata. Kehilangan air tidak saja melalui bagian stomata ada juga melalui bagian tanaman yang lain separti, kutikul, lenti sel, bagian terpotong, retakan lapisan lilin, dan lain-lain. Walaupun beberapa tumbuhan dapat tumbuh dan hidup tanpa melakukan respirasi dan transpirasi. Namun transpirasi memberi keuntungan, diantaranya :
  1. Mempercepat laju pengangkutan unsur hara melalui Xylem
  2. Menjaga turgoditas sel agar tetap optimal
  3. Sebagai salah satu cara menjaga stabilititas suhu daun
Walaupun transpirasi memberikan keuntungan bagi tanaman, namun apabila transpirasi berlebihan dapat menyebabkan tanaman banyak kehilangan air yang dapat berakibat kelayuan dan kering.
Transpirasi terbalik yaitu masuknya uap air dari sekitar daun tanaman masuk kedalam daun melalui permukaan daundan keluar masuk menjadi butiran yang dapat digunakan tanaman sebagai bahan fotosintesis.

KEUNTUNGAN DAN KELEMAHAN PERBANYAKAN TANAMAN SECARA GENERATIF DAN VEGETATIF

Cara pebanyakan tanaman buah dapat di golongkan menjadi dua bagian yaitu perbanyakan generatif dan perbanyakan vegetatif.

Perbanyakan generatif (biji)

Keuntungan :
-. Sistem perakaran lebih kuat
-. lebih mudah di perbanyak
-. jangka waktu berbuah lebih panjang

Kelemahan :
-. waktu untuk mulai berbuah lebih lama
-. sifat turunan tidak sama dengan induk
-. ada banyak jenis tanaman produksi benihnya sedikit atau benihnya sulit untuk berkecambah

Perbanyakan Vegetatif

Keuntungan :
-. lebih cepat berbuah
-. sifat turunan sesuai dengan induk
-. dapat digabung sifat-sifat yang diinginkan

Kelemahan :
-. perakaran kurang baik
-. lebih sulit di kerjakan karena membutuhkan keahlian tertentu
-. jangka waktu berubah menjadi pendek

Selasa, 01 Maret 2011

CARA MENCANGKOK TANAMAN BUAH

mancangkok tanaman buah adalah salah satu teknik memperbanyank tanaman buah dalam pot, selain itu kualitas buahnya sama dengan induknya dan juga pohonnya tidak terlalu tinggi. tanaman yang bisa di cangkok antara lain : jambu, jambu air, mangga, sawo, dan lain-lain.

Alat-alat yang digunakan antara lain:
1-. pisau yng tajam
2-. serabut kelapa atau pelastik
3-. tali pengikat atau memakai tali rafia
4-. paku untuk menusuk bagian bawah pelastik
5-. penampung air
6-. campuran tanah subur :pupuk kandang dengan perbandingan 1:1

Cara menangkok:
1-. pilih cabang atau ranting yang tidak terlalu tua atau muda
2-. kupas abang hingga brsih sepanjang 4-9 cm
3-. tutup dengan campuran pupuk kandang dan tanah kemudian bungkus dengan pelastik
      atau serabut kelapa, ikat kedua ujungnya. bila menggunakan pelastik lubangi bagian
      bawah dengan menggunakan paku.
4-. siram setiap pagi dan sore dan jaga kelembapan.
5-. setelah akarnya banyak potong dari induknya, pisahkan dan tanaman buah tersebut
      bisa ditanam di tempat yang ditentukan.

Rabu, 23 Februari 2011

SAHABAT SEJATI

SAHABAT SEJATI

sejuta rangkaian kata
terwujud bagai memori
untuk seorang sahabat
yang setia mengisi waktu dan hari

janganlah
kita remehkan perdamaian ini...
janganlah arti kata 'peace'
yang kau tulis didinding kamarku

sob..
perdamaian ini
jangan jadi belenggu

aku orang bebas
kau orang bebas
kita bebas menentukan
kemana langkah kita tertuju

bro..
pertalian ini
jangan jadi benalu

diriku milikku
dirimu milikmu
dan persahabatan ini
milik kita bersama.

sahabat adalah suatu hal terindah dalam hidup kita..
jika tak ada sahabat hidup ini terasa sunyi..............
dan itulah..
.........................SAHABAT.........................